--__--'
Pengen nulis banyak tapi hari Minggu ini mau tes JPAA-U Telkom tinggal satu hari lagi, tiga minggu lagi juga UN, padahal persiapan belum capai 50% -_- lama-lama jenuh.
Ayo dong waktu....cepet biar bisa lepas..... bosen bimbel, bosenn.
Pengen nulis banyak tapi hari Minggu ini mau tes JPAA-U Telkom tinggal satu hari lagi, tiga minggu lagi juga UN, padahal persiapan belum capai 50% -_- lama-lama jenuh.
Ayo dong waktu....cepet biar bisa lepas..... bosen bimbel, bosenn.
Tuhan pasti menjaganya sesuai dengan doa
Aku lepaskan semuanya
Namun hatiku seperti irisan ketika mendengar kesedihannya
Bahwa aku sadar...aku ingin sekali ada, saat dia pikir itu sedih dan sendiri, saat dia katakan lemah
Aku lepas semuanya..
Biar suaramu saja yang menemaniku
Tuhan tanggan ini takan layak untuk menjaganya
Engkau juga tahu kenapa..
Dan rasanya seperti marah, tak mampu melakukan apapun
Sedangkan dia semakin merapuh
Tuhan...peluk dia
Genggam tanggannya dengan nikmatmu
Bantu dia untuk menemukan jalan terbaik..
Jagalah bahagianya, jagalah senyumnya
Aku tidak akan pernah mampu, walau rasaku teramat lebih dari besar
Rangkul dia Tuhan
Jadikan orang yang paling bahagia
Aku tak pernah tahan mendengar kesedihannya
Hanya mengerang saja menyalahi semuanya
Rasanya seperti terkurung dalam siksa
Rasa ini ingin membawanya pergi dan menumpahkan semuanya
Rasa ini ingin melukis bahagianya
Aku takan pernah mampu sampai kapanpun..
Apakah gunanya aku, gunanya rasa ini
Jika tidak ada..
Buang saja aku, buang saja rasaku
Buang saja semuanya,
Rindu ini aroma yang mengental pada arteri
Membuat jantung ini teramat letih
Terkadang menyusut sampai sakit
Seringkali marah sampai kulitku mengeluarkan air mata
Dingin, bukan lagi panas.
Aromanya mengeraskan rahang
Sampai ku pecah gugusan keras itu
Rasa, duka, dan sandiwara.
Aku tidak pernah mengerti mengapa Tuhan memberikan perasaan ini, yang pada akhirnya, hanya untuk dibuang.
Kita berada pada jarak terdekat, diantara rasa dan aroma, diantara mata dan mata, diantara kertas dan logam, diantara bahu dan pandangan.
Namun..
Ada satu yang lebih dekat daripada itu, ....
Ketidak harusan.
Batasan yang dibuat oleh Tuhan.
Mungkin kita akan terus seperti kuah, saling melengkapi, untuk menciptakan berbagai rasa yang nikmat, aromanya terharum kerinduan, namun kita takan pernah bisa bersatu layaknya minyak dan air.
#memandangsebuahmangkuk
Pernah gak sih mikir kaya gini..
"Buat apa aku lahir di Indonesia?"
Manusia yang memiliki kelengkapan fisik..masih belum bisa dikatakan sempurna..
kesempurnaan itu bisa dikatakan jika manusia menggunakan fikirannya, otaknya, juga budi pekertinya saat ia hidup..dan satu lagi... ia bisa berfungsi.
Suatu saat kamu bakalan bilang gini....
Galau milih PTN nih...galau..