Gagal lagi (tulisan kadaluarsa thn 2011)
Tema : Membangun Indonesia
Kategori : Sosial Budaya
Kategori : Sosial Budaya
Kemanakah Cinta itu?
Seperti yang sering kita dengar,seperti
yang sering kita lihat,seperti yang sering kita rasakan,dan sesering yang kita katakan,kita
bisa lihat beberapa bocah berkoar-koar di dalam kelas ketika seorang guru bertanya
darimana asal mereka,dan bocah-bocah itu selalu menjawab“Saya anak Indonesia,saya
tinggal di Jakarta Bu”.Tapi kemanakah arti
pengakuan yang sesungguhnya pada kata-katanya tadi?Masih adakah yang
peduli pada negri ini?,apakah setengah dari penghuni Negara ini hanya sekedar
singgah saja,menancapkan rumah,tidur dan
menginjakan kaki?Katakan lah “Tidak” dengan tegas!
Kita lihat televisi ,seketika itu kita lihat perkembangan Negara lain,begitu terpesonanya kita saat melihat kemewahan hidup mereka disana,perkembangan teknologi yang begitu pesat,dan yang paling sensitive pengaruhnya bagi kita yaitu gaya hidup mereka yang bebas,mewah,dan serba “wah”.Biasanya kita sering mengira kalau gaya hidup yang katanya gaul itu seperti mereka “Budaya Barat”dari mulai segala sesuatu yang berhubungan dengan aksi sosial sampai gaya hidup,dan hal itu membuat kita cenderung sering meremehkan budaya Negara sendiri, tepatnya hal itu membuat diri kita menjadi “Krisis Identitas”,jika sudah terjadi krisis identitas,jadi,apa yang membuat nama Indonesia ini terkenang dimata orang lain?tentu tidak ada,karena Negara kita tidak memiliki ciri khas yang jelas.
Pengaruh Globalisasi di Indonesia ini semakin terasa di kota-kota termasuk Kota Tasikmalaya,dan herannya budaya kita yang unik dan antik itu hampir habis terkikis perabadan.Padahal kurang apa Negara ini?bukankah disitulah tempat kita besar dan dipelihara oleh budaya yang ramah? Kurang apa? Kekurangannya hanya satu,kekurangan itu terletak pada Sikap kita yang kurang sadar, kurang peduli tepatnya untuk memelihara budaya kita sendiri.
Barulah kita merasa marah saat salah satu budaya kita dicuri oleh Negara lain,barulah kita merasa terhina,barulah kita berkoar-koar bahwa itu budaya kita dan menyelahkan Negara lain padahal kesalahan itu ada pada diri kita sendiri.Sungguh ironis.
Kita lihat televisi ,seketika itu kita lihat perkembangan Negara lain,begitu terpesonanya kita saat melihat kemewahan hidup mereka disana,perkembangan teknologi yang begitu pesat,dan yang paling sensitive pengaruhnya bagi kita yaitu gaya hidup mereka yang bebas,mewah,dan serba “wah”.Biasanya kita sering mengira kalau gaya hidup yang katanya gaul itu seperti mereka “Budaya Barat”dari mulai segala sesuatu yang berhubungan dengan aksi sosial sampai gaya hidup,dan hal itu membuat kita cenderung sering meremehkan budaya Negara sendiri, tepatnya hal itu membuat diri kita menjadi “Krisis Identitas”,jika sudah terjadi krisis identitas,jadi,apa yang membuat nama Indonesia ini terkenang dimata orang lain?tentu tidak ada,karena Negara kita tidak memiliki ciri khas yang jelas.
Pengaruh Globalisasi di Indonesia ini semakin terasa di kota-kota termasuk Kota Tasikmalaya,dan herannya budaya kita yang unik dan antik itu hampir habis terkikis perabadan.Padahal kurang apa Negara ini?bukankah disitulah tempat kita besar dan dipelihara oleh budaya yang ramah? Kurang apa? Kekurangannya hanya satu,kekurangan itu terletak pada Sikap kita yang kurang sadar, kurang peduli tepatnya untuk memelihara budaya kita sendiri.
Barulah kita merasa marah saat salah satu budaya kita dicuri oleh Negara lain,barulah kita merasa terhina,barulah kita berkoar-koar bahwa itu budaya kita dan menyelahkan Negara lain padahal kesalahan itu ada pada diri kita sendiri.Sungguh ironis.
Budaya kita lebih indah,lebih unik,lebih
antik,kita tinggal di Negara yang berpotensi terpendam,kenapa tak juga disadari?,padahal
sangat banyak naskah-naskah yang mengatakan bahwa Negara kita adalah “Negara yang kaya akan budaya”.Sesungguhnya,dengan
budaya yang tetap dan antik,kita tidak seharusnya merasa takut ketinggalan
zaman,kita adalah masyarakat yang kreatif,karena itu kita olah dengan
sedemikian cara agar budaya kita lebih dikenal dunia.
Jangan terlalu larut terombang ambing dengan sesuatu tak jelas yang menghilangkan kesadaran kita,karena setelah itu kita tidak akan tahu siapa diri kita sebenarnya.Sudah saat nya kita terbangun dari masa koma identitas,yang semakin kritis keadaannya,karena kita adalah arsitektur handal yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan Negara ini.
Negara ini yang selalu melindungi kita,memangku dari setiap hidup banyak orang,tidakkah kita merasa berhutang budi untuk memeliharanya?tanamkan dalam hati bahwa “Saya bangsa Indonesia,dan saya sangat mencintai Negara saya,karena sebaik-baiknya Negara yang istimewa adalah Negara yang mampu membesarkan hidup saya dan menjaga seluruh saudara saya”
Jangan terlalu larut terombang ambing dengan sesuatu tak jelas yang menghilangkan kesadaran kita,karena setelah itu kita tidak akan tahu siapa diri kita sebenarnya.Sudah saat nya kita terbangun dari masa koma identitas,yang semakin kritis keadaannya,karena kita adalah arsitektur handal yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan Negara ini.
Negara ini yang selalu melindungi kita,memangku dari setiap hidup banyak orang,tidakkah kita merasa berhutang budi untuk memeliharanya?tanamkan dalam hati bahwa “Saya bangsa Indonesia,dan saya sangat mencintai Negara saya,karena sebaik-baiknya Negara yang istimewa adalah Negara yang mampu membesarkan hidup saya dan menjaga seluruh saudara saya”
Ayolah,Indonesia susun lagi serpihan budaya-budaya
yang telah hanyut itu,kita masih bisa,tidak ada kata terlambat,yang ada itu
menyerah secara terus menerus dan itu sangat payah.Budaya adalah sebuah
kekayaan yang tak terhingga,memiliki nilai tinggi,dan sangat membesarkan nama
suatu Negara,maka kita harus mampu
menjaga itu semua,karena Negara ini sedang menunggu kita,seorang anak bangsa
yang sungguh-sungguh mencintai dirinya.
0 Response to "Gagal lagi (tulisan kadaluarsa thn 2011)"
Posting Komentar