TAKDIR?

       Saat aku menemukan apa yang aku cari selama ini, kenapa aku harus melepaskannya Tuhan...
Siapapun akan meraskan sakit bila membuang kebahagiaannya, kenapa aku harus mematikannya jika itu membuatku merasa hidup?

        Kenapa aku selalu tidak berhak, jika cinta itu anugrah terindah...tapi untukku cinta selalu membuat maslah. Kenapa Tuhan? untuk melupakan semuanya...

  Kenapa di dunia ini terlalu banyak kata tidak bisa untukku, kemanapun aku melangkah, berlari, terjatuh, bangkit, rasa ini selalu melekat seperti mengalir dalam darah, apa aku harus memutuskan urat nadiku agar keluar semua darahku.

        Satu langkah membelakanginya, meniggalkannya seperti ribuan kilo meter yang harus ku tempuh...sangat lelah...semua langkah yang ku tempuh setiap itu pula hati ini seperti menyusut, selalu merasa sakit, seperti ingin kembali dan mengejar sosok itu, hatiku tak lagi milikku dia telah pergi lebih jauh tanpa kendali, aku bukan manusia yang kuat, aku bukan manusia yang bijak, tidak pernah ada yang sempurna di dunia ini begitu pula aku, kurang apa Tuhan... setiap jam Aku memintamu  untuk selalu menghapuskan rasa ini, aku telah pergi jauh meninggalkannya, sekarang siksaan ini semakin nyata, aku tidak tahu harus bagaimana lagi

  Setiap manusia memang sesungguhnya tidak pernah memiliki apa-apa, karena itu kita harus siap kehilangan segalanya, aku hanya merasa sangat payah saat merindu, aku merasa sangat bodoh saat menangis, aku merasa sangat terganggu saat semua bayangannya melewatiku setiap menitnya, saat aku ingat lirikannya untuk terakhir kali sembari  kedua kakinya melangkah pergi, saat itu juga aku ingin berlari mengejarnya, tapi aku tidak akan pernah bisa, seperti terkunci nasib, aku hanya kembali menatapnya, membiarkan semuanya berlalu begitu cepat, dan menyisakan sakit yang lama.

       Kenapa harus ada kata ‘masih’, kenapa kesakitan tidak berlalu dengan cepat, aku tidak bisa berlari lagi lebih jauh, aku sudah sangat sakit, seperti luka berlumuran darah yang dibersihkan oleh air mata, perih.

        Percuma sejauh apapun aku pergi, selama apapun terpisah, hatiku selalu melihatnya lebih dekat dari centi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "TAKDIR?"

Posting Komentar