Cinta Bukan "Adalah" tapi "Itu" Tak Terdefinisi


Cinta itu...
Aku tidak pernah menemukan definisi yang benar-benar tepat...bagaimana seseorang berkata bahwa cinta adalah memberi? Menurutku bukan, aku yakin pada kenyataannya bahwa seseorang tidak hanya ingin memberi tapi menerima, buktinya mungkin kita sering mendengar seseorang yang sedang menunggu...yah, mereka menunggu untuk sebuah balasan, kepastian, sebenarnya itulah yang dinamakan ingin menerima.

Aku pikir...cinta itu tidak bisa didefinisikan...”sesuatu yang sangat indah atau menyakitkan terkadang tidak bisa atau sangat sulit untuk diungkapkan” ya..karena sesuatu yang sangat spesial tidak bisa tercapai oleh logika atau batas, lihat saja orang yang sedang jatuh cinta...mereka seperti terbang tak menapak lupa daratan, tersenyum sendirian, loncat-loncat, tidak bisa tidur semalaman, dan yang putus cinta...hatinya merasa tekanan yang sangat, ada yang sampai gila, bunuh diri. Cinta itu memberikan kekuatan untuk membuat seseorang menjadi paling bahagia atau menyengsarakan.

Aku tidak bisa medefinisikan cinta, tapi jika aku memaparkan apa yang dirasakan pada hati ini, aku bisa bilang kita benar-benar merasakan cinta disaat...

               -  Saat kita memberi peduli tanpa pamrih, dalam arti tulus...meskipun perasaan kita tak terbalas, atau dia malah menghianatimu tapi hatimu tetap ingin menjaganya, dengan senang hati selalu ada untuknya dalam keadaan apapun walaupun orang yang kau cintai tidak menghargai keberadaanmu . Jika kita berpikir bahwa cinta harus memiliki, ingat! semua orang juga memiliki pilihannya sendiri, adakalanya beberapa pilihan berbeda, dan kamu mungkin bukan pilihannya, mungkin ini terlihat seperti lelucon atau kebohongan besar bahwa kita harus memiliki apa yang kita cintai, tapi itu tidak selalu berlaku pada seseorang yang bijak, karena setiap orang  memiliki cintanya masig-masing, apabila orang yang dicintai tidak memiliki perasaan yang sama, apakah harus di paksakan? Memaksa dia untuk mencintaimu sama hal nya seperti kamu di paksa untuk mencitai orang lain yang sama sekali tidak kamu cintai, nah apa yang kamu rasakan? Sesuatu yang terpaksa biasanya tidak pernah merasa nyaman, dan rawan dititik kehancuran. Jika kita benar-benar mencintainya..biarkan dia merasa bahagia dengan pilihannya, kita cukup dibelakangnya menyanggahnya disetiap kali dia terjatuh, menunjukan kepedulian tanpa batas dengan begitu dia bisa tahu siapa yang benar-benar mencintainya dan terbaik untuknya. Jangan hanya memikirkan perasaanmu, jika kita egois...sungguh cinta itu semakin jauh dengan kita, cinta itu halus, dan butuh pengertian.

              -  Saat kita tidak bisa membedakan apakah kita membencinya atau menyayanginya, ini berlaku untuk beberapa orang yang pernah dihianati/disakiti...saat ada kata “rasa benci ini terlahir karena aku begitu menyayangimu,  aku benci saat kenangan kita tidak pernah lepas dari pikiranku, kamu begitu jahat tapi kenapa aku merasa nyaman bila di dekatmu, kamu membuatku melakukan hal yang bodoh, aku membenci pilihanmu yang jatuh pada orang lain, aku membencimu karena aku takut kehilanganmu, aku membencimu karena aku tidak bisa marah di depanmu, tidak bisa membalasmu karena aku teramat begitu menyayangimmu.

               - Saat...kita merasakan rindu setiap kali jauh darinya, hm..rindu yang akut sampai-sampai hati kita terus bergerak karena gelisah, tidak bisa diam,  dalam pikiran kita muncul beberapa pertanyaan, seperti... “Apakah dia baik-baik saja?”, “Kamu dimana, sedang apa, jaga dirimu baik-baik”, “Apakah kamu merasakan  hal yang sama?”, “Seandainya malam ini aku dapat menemanimu” “Aku masih ingat kemarin itu mengesankan bagiku, terimakasih aku berharap waktu akan membeku saat kita bersama agar lebih lama ” dll. Kita tutup mata kita berulang-ulang bahkan saat kita menutup mata bayangannya semakin jelas terlihat, kemanapun dan dimanapun kita beranjak bayangannya selalu ada di depan matamu, saat kita berada di keramaian... tapi saat itu kita merasakan sangat kesepian karena hanya keberadaan dia lah yang kita butuhkan, dimanapun berada rasanya tidak nyaman jika dia tidak ada disamping kita,  percaya atau tidak...saat dan tempat termenyenangkan, ternyaman dan terindah adalah disampingnya, malam itu kita tidak bisa tidur nyenyak, telingamu terus mendengarkan lagu dan itu mengingatkan kita pada senyumannya, kata-katanya, kelakuannya, beberapa menit ekpresi wajahmu berubah-ubah, tersenyum...sedih...dan pasrah... hahah.
                - Saat setiap harinya sebelum tertidur, kita terus mengingatnya sebelum menutup mata...hatimu berbisik “Ah...aku sangat lelah seharian ini merindukanmu, mataku tidak bisa terpejam dengan tenang, aku benar-benar ingin melihatmu” lagi-lagi dengan tarikan nafas yang panjang. Dan baru saja kita terbangun dari tidur, pagi itu...pikiranmu sudah cepat-cepat mengingatnya lagi, lalu kita sedikit merasa tersiksa “hmh...kenapa yang pertama kali ku ingngat saat membuka mata adalah kamu, bukan Tuhan, aku minta maaf ini sangat menyebalkan, bayangannya tiba-tiba seperti pembuka dan penutup bagiku, dia selalu ada” L

               - Cinta itu... saat perasaan mu tak berubah walaupun terbentang jarak dan waktu yang lama, tapi semakin lama perasaanmu semakin kuat, hatimu semakin terikat.
               
                Menurut aku...seseorang yang memendam perasaannya terkadang adalah orang yang memiliki perasaan yang sangat besar dan dalam,  itu patut di apresiasi...mereka bukan pengecut tapi karena mereka selalu menjaga hati pasangannya daripada hatinya, siap terluka, mendam perasaan itu sangat tidak mudah...setiap harinya di hantui rasa dan orang yang kita cintai tidak pernah tahu seberapa besar pengorbanan, perasaan kita. Daripada orang yang saat dia memiliki perasaan langsung terus terang berbicara dengan mudahnya tanpa beban, lalu jika seperti itu apa istimewanya cinta? Padalah  saat di depannya kamu tidak bisa berbicara dengan lancar, gugup dan tergesa-gesa, berusaha terlihat sempurna. Mengapa memendam itu istimewa? terkadang kita harus merasa sakit dan tulus untuk benar-benar menghargai cinta, orang yang memendam perasaannya adalah mereka yang tidak egois, yang rela terluka dan menunggu, saat seseorang mampu menjaga perasaannya maka diapun akan mampu menjaga orang yang dicintainya.

               - Saat semua perbedaan menjadi satu, cinta akan mengubah sekat menjadi ruang, seberapa besarpun kendala hubungan seseorang, jika mereka berdua benar-benar serius saling mencintai maka mereka akan memiliki toleransi yang kuat, rasa memercayai, menerima, dan menghargai. Cinta tidak akan memisahkan tapi akan menyatukan dua manusia dengan segala perbedaan.

                Mungkin masih banyak lagi tentang perasaan kita yang menunjukan bahwa itu cinta, malah terlalu banyak , setiap orang punya presepsi masing-masing, dan ini rasaku,  aku tidak akan berani menulis semua ini, jika aku tidak pernah merasakannya sendiri, dan yang paling terakhir adalah, cinta itu ada....
Saat aku menulis semua ini dengan pikiran utuh yang selalu tertuju padanya, yang ku tulis adalah tentang aku dan yang kurasakan adalah dia, semua tulisan  ini mengalir dan bermuara pada satu  manusia.
 Cinta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS


              Pertama kali aku melihatmu bukan untuk wajahmu yang lurus sedingin es, namun memesona tapi kata-katamu... aku selalu ingat  ucapan itu yang membuatku berhenti sejenak, membuatku tidak percaya, berdecak. Dear kamu... bukan kesempurnaan yang aku cari...sama sekali bukan itu...tapi ketangguhan, tujuan, kedewasaan, itu semua yang pertama kali mengenalkanku pada dirimu, siang itu seolah semuanya seperti selingan angin bagai hembusan suara yang berlalu begitu dingin tapi menyegarkan, aku menikmatinya pada malam, lalu kita bertemu di pagi hari menghabiskan waktu berjam-jam, saling mengisi sampai kau mengisi penuh setiap senyumanku, saat ini aku ingin bilang alasan kedua aku ingin menetap di kota itu adalah kamu, tapi rasanya begitu sulit...mungkin kita akan berada pada tempat yang sama tapi dengan orang yang berbeda, ada milyaran manusia dan tempat disini, lantas bagaimana aku dapat menemukan mu?...aku percaya takdir, tapi hati sulit untu menghentikan rindunya, lalu aku harus menunggu sampai kapan? Aku tahu aku sedang tidak menunggu karena aku begitu perhitungan dan tak sabaran, tapi... rindu mana yang bisa diperhitungkan? aku ingin mendengar kata semangat darimu lagi disetiap jeda aku kelelahan, seperti beberapa minggu yang lalu.


               Kamu bilang kita akan bertemu di..., kamu tahu? Aku tidak dapat memasukinya, itu artinya...kita memang disatukan untuk menikmati perpisahan, seandainya kamu tahu... saat aku mengetahuinya perasaanku berserakan. Maafkan aku...selamat bertemu dengan orang baru semoga salah satunya bisa membahagiakanmu. Jaga dia Tuhan...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Jika yang di depanku bukan sebuah monitor...dan itu kamu...
itu adalah hal yang paling aku rindukan setiap hari, setiap malam saat semuanya hening dan sendiri, saat kepala ini berdenyut sakit.

Beberapa hari aku akan kembali entah kita akan bertemu atau semakin menjauh, tapi jika memang bertemu aku merasakan bahwa hari itu adalah hari pertemuan terakhir kita, jujur aku takut. Aku takut hatiku takan pulih, takan kembali pada tempatnya, lalu bagaimana hidupku selanjutnya...kekosongan itu seperti membuat kita berjalan tanpa tujuan.


Jika keberuntungan bisa ku beli, aku akan menyewanya untuk seumur hidupku. Jika kebahagiaan seperti tempat maka aku akan menghabiskan waktuku disitu selamanya. Tapi ini dunia bukan surga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

TETAP


               Adapun aku tidak disana, tapi disini aku merasa untukmu dengan hati yang sama. Mungkin aku banyak berubah, tapi hatiku tidak. Jika bersamamu adalah bahagia maka hatiku akan terus bersamanya walaupun ragaku terpisah. Pagi, siang, malam saling berubah tapi tidak dengan perasaanku, detik, menit, jam, hari, minggu, tahun, semua waktu akan memadu mencarimu ‘hanya kamu’. Saat aku menjauh kepingan hatiku mulai jatuh, tapi perasaanku semakin utuh tak satupun tergugur karena waktu, karena perasaanku lebih kuat melebihi aku.

                Raga ini sering terdiam untuk waktu yang lama, tapi pikiran dan hatiku berlarian mencarimu begitu juga dengan air yang keluar dari mataku. Dunia ini sangat luas, kemanapun mataku beranjak beberapa benda berdiri disekitarku tapi mata ini kosong, selalu terpenuhi oleh bayanganmu. Jika kakiku berlari sebenarnya jiwaku diam, jika aku katakan tidak ada apa-apa, maka hatiku akan berteriak bahwa aku selalu mencarimu untuk menumpahkan rindu yang membukit.


Hatiku tidak mau menampung banyak orang, dia adalah benda terjujur yang pernah ku miliki, jika dia hanya membutuhkan mu, itu melebihi cukup baginya.


                         
                                      
                                                                                                                                        Hanya Kamu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

"Saat aku melihat air mata, aku pikir itu adalah air terbaik yang pernah ada, seseorang tidak mengeluarkannya dengan mudah, hanya keluar saat bahagia dan sedih, diciptakan oleh Tuhan sebagai tanda keberadaan hati" .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Banyak orang dalam hidupku, aku menyayangi mereka,  salah satunya teman-teman, aku patut menjaganya, menyayanginya karena mereka bagian dari takdirku semuanya telah menorehkan kata ‘pernah’ di hidupku, tapi kamu lah yang paling berbeda, aku menyayangimu dengan cara yang berbeda, jujur saja teramat sayang...aku tidak bisa menerima yana lain, bukan aku tak bisa tapi aku tak mau...hati memang terkadang sangat sombong dan keras, tapi percayalah...hati tidak bisa diajak bermain sesukanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS


Kalian memiliki aku, sadarlah bahwa kalian tidak pernah sendirian, aku memang tidak selalu ada, tapi aku selalu bersedia. Tapi aku merasa khawatir...apakah tidak ada lagi orang yang seperti aku...apakah rasa ini nyata bahwa aku merasa benar-benar berjalan sendirian, apakah aku ini sekelebat angin yang tidak pernah terlihat dan hanya berhembus sesaat, padahal...terkadang... aku merasa masih menjadi manusia. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS


"Aku tidak membutuhkan kesempurnaan untuk mengatakan kamu sempurna, kekuranganmu yang menjadikan kamu seutuhnya manusia, kekuranganmu yang menyatakan bahwa cinta itu nyata karena selayaknya cinta dapat menerima, menghargai dan melengkapi".

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

AKU ADALAH KAMU



 Aku bukan penyair...
Aku tak pandai dalam memilah kata, aku payah dalam mengeja sastra
Apa yang ku tulis adalah yang ku dengar dari rasa yang menggelitikkiku lewat rindu
Sederhananya yang kutulis adalah kamu, dari setiap huruf yang berjejer dari setiap jari yang bergerak disitulah rindu bersemayam diam mengunci beribu alasan.



Aku bukan penyair...
aku tak pernah membayangkan senja adalah sekelebat wajah, aku tak pernah menuliskan senja adalah kamu
Kamu bukanlah senja, kamu bukan matahari atau bulan apalagi hujan dan apapun itu...
Kamu adalah kamu, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu yang membuat jantungku tergerak lebih cepat



Tanpa ku katakan senja, kamu adalah hal indah kuasa Tuhan yang kudapati di bumi ini
 Senja begitu bayak mebuat orang mengaguminya dan menyebutnya, tapi aku tak bisa membuat sketsa mu mirip dengan warna senja, kamu terlalu banyak warna, keindahan sederhana dengan sejuta pesona.
Kamu adalah kamu...dan aku adalah aku...yang selalu merindu dan menyayangimu tanpa jeda di setiap waktu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Menyisipkan Rindu pada Isi Langit

             Bagaimana aku harus bicara? Nasib selalu membentengi, jarak selalu membentangkan rindu, dan kata tidak pernah berjalan sendiri, sering kali aku merindukanmu. Saat aku merasa teramat lelah merindu dan aku tidak tahu apa yang harus dilakukan...mataku ini sering terpejam lama, sendirian dengan hening yang panjang, berharap Tuhan mendekapkan ketenangan,  ku tarik nafas panjang dengan hirupan banyak udara...kurasakan dari setiap perasaanku dengan sangat detail...masih dengan mata tertutup, ku rasakan sayangku... rinduku...saat itu aku berharap kamu merasakan hal yang sama, aku menelan setiap pahitnya, ini terasa sakit tapi aku menikmatinya menelan semuanya, ku buka mataku, kulepas semua udara yang tertahan dengan perlahan. 

                Aku, dan kamu hidup dengan banyak tarikan nafas, setiap manusia tidak terlepas dari sehembus udara, tak pernah ada yang bisa menghalang udara masuk kedalam semua ruang, tak peduli seberapa panjang jarak antara kita, semoga angin membawanya “ Inilah caraku agar kau menghirup dari setiap rinduku, lewat udara yang kucampurkan dengan perasaanku, rinduku, sayangku, kecewaku,  jika Tuhan mengijinkan, perasaanku akan terbawa oleh takdir ke dalam ragamu, hatimu, kau hirup...dan rasakan... bisakah suatu saat kau sedikit tercekat karena rasa sakit sama yang tiba-tiba membuat hatimu bergetar lebih keras dan lama?”.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Tak Peduli

Jiwa beranjak pada perapian
melarikan diri ke pangkuan setan
Bibir yang sakit karena senyuman dengan jerit
Tawa gelegar yang menggetar kealiman
Bersembunyi  rapat di balik daun menyeduh malam dengan embun nan anggun
Tak peduli, ini menyenangkan sayang
Setan terkikik menunggu disudut pintu
Seorang hamba menyeret kaki berdarah-darah
Tersenyum elegan setengah waras


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertemuan Ke-2


            Pagi itu lama aku menunggu, berharap satu orang muncul di depan gerbang dapat pergi bersama di pagi yang dingin untuk kembali berbagi, namun sosok itu lama tak datang sampai aku bosan menunggunya, tiba-tiba hatiku merasa terpanggil pada satu ruang, takdir memejamkan mata menyeret kakiku untuk menaiki setiap  ratusan tangganya, lantai satu...dua...aku berhenti..tapi bukan disini yang ku inginkan, hatiku terus berbicara..ku lanjutkan lagi keinginannya...sampai di lantai tiga...aku lelah menapaki tangga, ini masih sangat pagi, aku seperti orang gila berjalan sendirian ditengah lorong yang sepi, ini horor menapaki gedung bersama hening, aku hampir berbalik arah dan kembali kebawah...tak kudapati siapapun selain bangku yang berjejer rapi, entah kenapa kaki ini terus beranjak dengan hati sebagai matanya...lorong yang sepi...tapi aku tidak peduli meski saat itu aku tahu bahwa aku hanya akan duduk sembari membaca buku lagi dengan sendiri yang sepi, aku sudah sangat malas, aku memasuki ruangan dengan kepala tertunduk pasrah, namun ternyata......’ ini takdir’, aku sedikit terkejut dan terdiam beberapa saat, apa ini mimpi? 

               Takdir membawaku pada orang yang sedang berdiri dan mengatakan “Hai...Kamu yang...” jujur saja aku sangat ingin berteriak saking senangnya, entahlah pagi itu aku merasa teramat dipercayai Tuhan untuk bersenang-senang, sampai pada akhirnya... kita sudah bejam-jam entah berapa juta yang kata yang kita keluarkan, tapi jelas...aku tak pernah bisa lupa setiap barisnya yang menyimpan makna. Takdir menariku ke sampingmu menghabiskan banyak waktu, banyak senyuman. Ya Tuhan...aku begitu rindu saat-saat itu...saat semua perbedaan tertata saling melengkapi untuk menjadi satu, entah kenapa hanya kamu yang mampu membuatnya...seperti teori kunci gembok enzim, ini unik, asik, dan aku...aku bahagia berjuta rasa, semudah itu? Iya... hati terkadang tak pernah melihat, memilah dan hanya pandai merasakan, itulah istimewanya rasa. 

                Aku begitu mudah melepaskan semua keterbatasan, aku tidak peduli aku hanya ingin hari itu merasa lepas terbawa Stratus, kami mengalir seperti air. Saat aku menceritakan kelelahanku, dan tatapanmu seperti terkunci kekhawatiran “Ayo...ayo..semangat” senyumnya seperti hembusan angin yang menyegarkan...beberapa saat aku terdiam, menerka setiap menit yang kupikir dari tadi  hanya mimpi, tapi ini takdir, aku percaya mataku ditutup dan kakiku dikendalikannya.

                Hanya aku, kamu, dan Tuhan yang tahu...bagaimana labirin perkenalan kitta, dengan mudah kita berada pada tempat dan waktu yang sama hanya berdua, semuanya dengan mudah kebahagiaan itu tercipta, apakah ini seperti dua ekor kelinci yang terperangkap pagi, saling memberi wortel dan berbagi minuman, sesekali kepalamu diletakan diatas bukuku, saat itu aku mengamatimu diam-diam, beberapa saat aku kesal karena waktu terus melaju. Aku mulai khawatir...apakah ini benar-benar kebahagiaan, atau... hanya rayuan nasib yang membuaikan hidupku sesaat lalu meruntuhkannya lagi. Aku cukup sadar...pelangi muncul hanya sebentar...

                Lugu, cuek, ekpresimu lurus, dingin, tapi aku menemukan sedikit kehangatan disana...dari kata-katamu...kamu adalah orang yang sangat peka dan peduli, kamu pendengar yang baik, dewasa, mandiri, keras, sadis tapi sopan, entah kenapa aku menemukan aku dalam dirimu...lalu apa yang sebenarnya Tuhan rencanakan. Aku begitu tercengang saat apa yang kita pikirkan dan alami mengandung banyak kesamaan, ini yang membuat kami mengalir dengan nyaman.

                Tapi benar saja...saat-saat yang aku benci tiba...yah, lagi-lagi aku merasa dipersatukan untuk mengalami perpisahan...saat kamu bilang “Ayo kita pergi” perasaanku mulai tak karuan, apakah hanya sampai disini? batinku, kami beranjak meninggalkan episode yang telah terekam dalam benakku, sejujurnya aku tidak ingin membiarkannya jauh, tapi aku tahu..lambat laun pasti semuanya menemui titik akhir, mungkin itulah saatnya aku berada disamping mu untuk terakhir kali, beberapa saat merasa sungkan dan canggung, sampai perhatianku teralih pada yang lain, aku tahu kau menatapku, begitu juga aku meskipun bersama yang lain tapi sesungguhnya perhatian ini hanya tersudut pada satu titik, belum saja aku tuntaskan semuanya...tiba-tiba kakimu melangkah pergi begitu cepat, lalu berlari, tapi  ada apa dengan ini semua? matamu selalu menatap kearahku sampai kakimu melangkah pergi, apa maksudnya kenapa kamu meninggalkanku dengan pesan yang transparan?  aku sangat terkejut, saat itu semua kenangan seperti hantu, selangkah kakimu satu irisan di hatiku, sayatan dengan lembut tapi dalam, hatiku sakit..hatiku merasa teramat sakit, aku ingin mengejarmu tapi sungguh...aku tak tahu apa alasan yang tepat untuk melakukan semuanya, kakiku terkunci, enyalah hatiku sampai sekarang dia bersamamu, dia pergi kemanapun kau pergi, yang aku rasakan sekarang hanyalah kekosongan. Berjalan melayang tanpa hasrat. 

                Aku mencarimu, tapi nyatanya sudah terlambat, sakit adalah saat melihat malam dengan guyuran hujan itu membuatku cemas apakah kamu baik-baik saja? Lampu-lampu kendaraan membuat kota ini begitu hangat, tapi dingin disekujur tubuhku tak dapat ku sembunyikan, setiap pagi aku bisikan ke luar jendela “ Selamat pagi kamu...”dan pada malam aku bisikan kembali dengan halus “Selamat malam kamu, selamat tidur...berbahagialah dengan suasana yang baru” hanya Tuhan yang dengar betapa rindunya aku, setelah kamu pergi...bibir ini sudah sangat rapat untuk tersenyum, mata ini teramat lelah...dan aku tak tahu kemana kamu bawa hatiku...aku berharap tidak terlalu jauh, aku memintanya untuk kembali karena aku merasa sepi, perasaan melebihi kuatnya pikiran...tanpanya aku merasa seperti angin. 

                Pertama kali aku  menemuimu dengan tuntunan takdir, aku menunggumu sangat lama, tapi takdir mempertemukan kita lebih cepat, aku tidak pernah menyangka, ini keajaiban saat hati menarik semua ragaku untuk bergerak menemukan perasaannya, diantara ratusan ruang dan ribuan kursi, diantara deretan manusia yang ada, yang aku rasakan hanyalah keyakinan, kekuatan hati dan kamu...membuktikannya di depan mataku.

                Aku tahu takdir akan membuat yang tak mungkin menjadi mungkin, setiap hari aku selalu tanyakan dan aku tunggu saat takdir kembali menyatukan kami. Aku menyukai hidupku saat bersamamu ” Rasanya istimewa”, terimakasih Tuhan...untuk pagi yang panjang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS


Kau mengelayuti mataku akhir-akhir ini, membuat kantung di bawahnya pada setiap malam tanpa tidur..

Kenangan itu menyulam bibirku rapat-rapat, aku tak bisa tersenyum saat semuanya hilang perlahan

Sudah satu bulan, tapi kenapa dengan hatiku yang tetap mengaduh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS